Ban Reifen




Pemeriksaan Ban untuk Skuter & Moped: Panduan Anda untuk Cengkeraman dan Stabilitas

Kenyamanan berkendara dan keselamatan saat mengendarai skuter atau moped sangat tergantung pada kualitas ban. Ada banyak faktor yang memengaruhi. Melakukan pengecekan cepat sebelum berkendara — entah ke pantai atau hanya ke kios es krim — selalu merupakan keputusan yang bijak. Mari kita mulai:



1. Kondisi Ban

Secara hukum, ban skuter dan moped harus memiliki kedalaman tapak minimal 1 mm. Jika kurang dari itu, ganti segera — Anda kehilangan daya cengkeram. Idealnya 2 mm atau lebih. Ban slick hanya cocok untuk lintasan balap. Periksa juga apakah ada retakan, karet yang mengeras, atau benda asing yang menancap.



2. Usia Ban

Ban Anda masih tampak bagus dan memiliki tapak dalam, meskipun sudah menempel sejak Anda menyelamatkan skuter dari gudang 15 tahun lalu? Segera ganti! Karet bisa menua secara tak terlihat dan mengurangi keamanan. Setelah 6–8 tahun, ban sebaiknya diganti meskipun terlihat masih bagus.



3. Tekanan Udara

Ban dengan ban dalam (tube type) memerlukan tekanan lebih tinggi dibanding ban tubeless agar tetap stabil. Ban tubeless lebih fleksibel dan tetap stabil meski tekanan lebih rendah. Untuk skuter modern, lihat buku servis Anda. Jika tidak, gunakan panduan umum berikut:

  • Ban dengan ban dalam: sekitar 1,8–2,5 bar untuk depan, dan 2,2–2,9 bar untuk belakang.
  • Ban tubeless: sekitar 1,7–2,3 bar untuk depan, dan 2,0–2,5 bar untuk belakang.


Faktor Tambahan

  • Berat pengendara dan beban: Jika sering membawa penumpang atau berbadan besar, tambahkan 0,2–0,5 bar pada ban belakang.
  • Permukaan jalan: Tekanan sedikit lebih tinggi membantu mengurangi hambatan pada aspal halus. Untuk jalan bergelombang, tekanan sedikit lebih rendah memberi cengkeraman lebih baik.
  • Suhu: Saat berkendara, ban akan memanas dan tekanan dalam meningkat. Selalu ukur tekanan saat ban dalam keadaan dingin (setidaknya setelah 2–3 jam tidak dipakai).


Cara Menemukan Ban Skuter yang Tepat



1. Menentukan Ukuran Ban

Di mana mencarinya? Lihat di buku manual, sisi samping ban, atau pada rangka kendaraan (misalnya di laci Vespa).

Contoh: Vespa klasik biasanya menggunakan ban 10 inci seperti "3.50-10" atau "100/90-10". Angka pertama menunjukkan lebar (dalam inci atau mm), angka kedua adalah diameter pelek.

Tips: Gunakan ukuran asli kecuali Anda sengaja ingin mengganti ukuran (misalnya ban lebih lebar untuk tampilan atau stabilitas — pastikan juga pelek sesuai!).



2. Pilih Jenis Ban: Dengan atau Tanpa Ban Dalam?

  • Ban dalam (Tube Type, TT): Umumnya digunakan pada skuter lama. Kelebihan: lebih murah dan mudah diperbaiki. Kekurangan: lebih rentan kehilangan tekanan tiba-tiba saat tertusuk.
  • Tubeless (Tanpa Ban Dalam): Digunakan pada skuter modern (seperti Vespa GTS) atau versi modifikasi. Kelebihan: lebih aman saat tertusuk (kehilangan tekanan bertahap), lebih sedikit perawatan. Kekurangan: lebih mahal, pelek harus kompatibel.


3. Penggunaan dan Pola Tapak

  • Ban jalan raya: Tapak halus atau sedikit pola, cocok untuk aspal. Daya cengkeram baik di kondisi kering dan efisien bahan bakar (contoh: Michelin S1).
  • Ban segala cuaca: Pola lebih dalam untuk hujan atau kotoran ringan. Cocok untuk cuaca tidak menentu (contoh: Heidenau K58).
  • Off-road / Serba guna: Pola agresif untuk jalan kerikil atau permukaan tidak rata (contoh: Mitas MC20).


4. Indeks Kecepatan dan Beban

  • Indeks kecepatan: Huruf di ban (contoh: "J" = hingga 100 km/jam, "P" = hingga 150 km/jam). Harus sesuai dengan batas kecepatan kendaraan.
  • Indeks beban (Load Index, LI): Angka sebelum huruf (contoh: "51" = 195 kg). Ban harus menanggung berat kendaraan, pengendara, dan barang bawaan.
  • Kombinasi: LI hanya berlaku jika digunakan dengan tekanan yang benar dan dalam batas kecepatan yang ditentukan.


5. Merek dan Kualitas

Merek terkenal: Michelin, Pirelli, Heidenau, Continental, Sava, Mitas. Untuk Vespa dan Lambretta klasik: Michelin S83 (gaya klasik) atau Pirelli SL26 (profil sporty) adalah pilihan populer.

Kualitas: Ban premium menawarkan cengkeraman lebih baik, umur panjang (sekitar 5.000–15.000 km), dan keamanan — meskipun harganya lebih mahal (€30–60 per ban).

Tips: Ban murah memang lebih hemat, tetapi lebih cepat aus dan berbahaya saat jalan basah.



8. Tips Praktis

  • Pemasangan: Ban dengan ban dalam bisa diganti sendiri; ban tubeless sering memerlukan alat khusus dan bengkel.
  • Sertifikasi: Di Jerman, ban harus memiliki tanda persetujuan ECE (mis. "E4") agar lulus pemeriksaan teknis.


Ban Apa Saja yang Tersedia di Scooter Center?

Kami menyediakan berbagai merek ban untuk skuter klasik (seperti Vespa dan Lambretta) maupun model modern.


bgm pro: Merek milik kami, dibuat di Jerman (bekerja sama dengan Heidenau). Seri populer: bgm Classic (gaya retro, hingga 150 km/jam) dan bgm Sport (sporty, hingga 180 km/jam), tersedia dalam versi TT dan TL.

Heidenau: Ban Jerman berkualitas tinggi – sering digunakan sebagai dasar untuk ban bgm. Model populer: K58 dan K61, terkenal akan daya cengkeram dan daya tahan.

Michelin: Merek premium dengan model seperti S1 dan Pilot Street – nyaman dan aman di jalan basah.

Continental: Model seperti ContiGo atau KKS 10 menawarkan stabilitas dan fleksibilitas.

Vee Rubber: Pilihan hemat dengan model seperti VRM-087 dan VRM-099.

Pirelli: Ban premium seperti SL26 untuk pengendaraan sporty.

Mitas: Ban serbaguna yang sebelumnya dikenal sebagai Sava.

Kenda: Ban tangguh dan terjangkau untuk penggunaan harian.

IRC: Merek asal Jepang dengan fokus pada cengkeraman dan performa.

Schwalbe: Ban untuk skuter seperti Schwalbe CX.



Urutkan