Produsen knalpot sering menggunakan bahan isolasi yang tidak mahal untuk meminimalkan biaya produksi. Hasilnya sering kali berupa peredam suara yang tidak lagi layak mendapatkan nama ini setelah beberapa saat beroperasi. Wol ini terbakar, yaitu menggumpal menjadi gumpalan padat yang tidak lagi memiliki sifat isolasi suara.
Kuantitas isian (= kerapatan isian) sangat penting untuk insulasi suara dan masa pakai bahan isolasi.
Isian terlalu "lunak": Knalpot terdengar pelan pada awalnya, setelah beberapa saat bahan insulasi terdorong ke atas, terbentuk ruang kosong, knalpot menjadi keras lagi dan bahan insulasi cepat aus.
Isian terlalu "keras": masa pakai bahan peredam yang lama, tetapi tidak ada peredaman kebisingan yang optimal. Masa pakai umum material bervariasi dari satu mesin ke mesin lainnya dan dari satu pengendara ke pengendara lainnya.
Peredam yang dibongkar harus dibersihkan secara menyeluruh sebelum diisi dengan wol baru. Fokus utama harus pada pipa berlubang. Dalam kondisi yang tidak menguntungkan, perforasi pipa dapat tersumbat dan, meskipun diisi dengan wol insulasi yang baru, masih akan menghasilkan peredam yang keras. Oleh karena itu, cukup tusuk perforasi dengan obeng ramping.