Dalam video dan blog hari ini, kami membahas tentang cara mengukur sudut inlet, atau durasi buka saluran masuk. Sudut ini harus berada dalam rentang tertentu, dinyatakan dalam derajat poros engkol. Titik referensi pengukuran selalu dari Titik Mati Atas (TMA).
Fase inlet dibagi menjadi dua bagian: “sebelum TMA” dan “setelah TMA”, karena saluran masuk terbuka sebelum piston mencapai TMA dan tertutup setelah melewatinya.
Pada mesin Vespa dengan sistem rotary valve, konfigurasi touring yang baik memiliki nilai sekitar 100° sebelum TMA dan 65° setelah TMA. Untuk konfigurasi performa tinggi yang beroperasi pada putaran mesin lebih tinggi, nilai ini bisa naik hingga 120° dan 75°. Pilih sudut sesuai dengan tujuan mesin Anda. Aturannya: buat seefisien mungkin—cukup panjang untuk performa, tapi tetap mudah disetel.
Mesin 2-tak Platonika dirancang agar responsif sejak RPM rendah, jadi targetnya adalah 100° sebelum dan 65° setelah TMA.
Peralatan yang dibutuhkan:
• Blok mesin
• Poros engkol (crankshaft)
• Silinder dan piston
• Bantalan palsu (dummy bearing)
Untuk menyesuaikan waktu buka saluran masuk, area inlet dalam blok mesin mungkin perlu dimodifikasi. Dummy bearing memungkinkan Anda untuk mencopot dan memasang crankshaft berulang kali tanpa merusak dudukan bearing.
Tersedia dalam berbagai ukuran standar untuk Vespa dan Lambretta. Pasang dummy bearing ke blok, masukkan crankshaft, lalu pasang blok menggunakan baut penutup dari sisi stator.
Proses Pengukuran
Untuk menemukan TMA, masukkan piston (tanpa ring) ke dalam silinder. Pasang dial gauge dan identifikasi posisi TMA secara akurat.
Pasang piringan derajat atau alat ukur digital di sisi magneto. Alat digital seperti Buzz Wangle sangat mudah digunakan karena tidak butuh titik referensi tambahan.
Setelah TMA ditemukan, setel ke “0” dan putar crankshaft untuk menentukan awal dan akhir bukaan inlet. Catat nilai derajat pada saat buka dan tutup.
Memperpanjang Durasi Inlet
Untuk memperpanjang bukaan saluran masuk, putar crankshaft ke derajat target dan tandai posisi crankweb pada casing mesin.
Setelah menandai posisi awal dan akhir, buka kembali casing dan keluarkan crankshaft menggunakan dummy bearing.
Saat memodifikasi area inlet, pastikan ada minimal 1mm overlap antara crankshaft dan permukaan penutup agar segel rotary valve tetap rapat.
Setelah proses pemotongan selesai dan casing dibersihkan, pasang kembali crankshaft dan periksa lagi dengan piringan derajat untuk memastikan bahwa sudut inlet yang diinginkan telah tercapai.